Konseling Pranikah Untuk Siswa SMA Sebagai Upaya Preventif Perceraian Akibat Perselingkuhan
Abstract
Masalah terbanyak dalam pernikahan yang berujung perceraian adalah perselingkuhan. Perselingkuhan di jaman sekarang, sudah tidak lagi memandang jenis kelamin, usia pernikahan, latar belakang keluarga, pekerjaan, profesi, bahkan agama. Perkembangan ini menjadikan Indonesia sebagai negara nomor dua di Asia dengan kasus perselingkuhan terbanyak di dunia. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya peningkatan jumlah perceraian akibat perselingkuhan, dapat dilakukan kontrol sosial melalui proses preventif jangka panjang dengan program konseling pranikah kepada siswa remaja usia SMA yang notabene salah satu tugas perkembangannya adalah mempersiapkan diri (fisik dan psikis) dalam menghadapi pernikahan dan kehidupan keluarga. Melalui konseling pranikah untuk usia remaja, proses bimbingan dan dukungan moril yang diberikan jauh hari sebelum pernikahan, dapat membantu remaja yang kelak akan menikah, untuk terlebih dahulu terampil dalam memahami kepribadian diri sendiri dan lawan gender, agar berproses dalam mempersiapkan mental dan spiritual untuk menciptakan kehidupan pernikahan yang sehat dan bahagia. Kegiatan konseling pranikah membahas berbagai aspek antara lain urgensi komunikasi, manajemen konflik, nilai-nilai, peran dan tanggung jawab dalam pernikahan, serta persiapan untuk menghadapi berbagai perubahan penting dalam kehidupan.